Kami selalu berusaha menemukan kisah tentang Post-it® Notes yang menjadi bagian dari kehidupan orang-orang. Kami tahu terdapat banyak hal yang dapat digali dari cerita Linda yang membuat buku dari seluruh Post-it® Note milik ibunya, Shirley, yang kerap menggunakannya untuk menulis catatan kehidupan dan berkomunikasi dengan keluarganya. Di sini, Linda mengungkapkan kisah manis Shirley mengenai Post-it® Note-nya.
Apabila Shirley, ibu saya, menulis artikel ini, ia pasti akan menggunakan diagram alir Post-it® Note untuk menguraikannya. Namun, saya hanya akan menceritakannya secara singkat.
Shirley De Simone adalah “Ratu Catatan Tempel” keluarga kami. Ia selalu meninggalkan Post-it® Note berisi kata-kata lucu ataupun pemikiran aneh untuk keluarga kami setiap hari. Bahkan, jauh sebelum Post-it® Note ditemukan, selalu ada catatan yang ditempel di seluruh rumah semasa saya kecil. Catatan ini berisi peringatan singkat seperti “Pipanya sempit, jangan mandi terlalu lama,” “Laki-laki dilarang masuk ke rumah!” atau catatan rahasia yang ditulis dalam stenografi yang berisi laporan di penghujung hari untuk Ayah, biasanya mengenai perilaku buruk saya atau saudara saya.
Selama 20 tahun terakhir, ibu tinggal bersama keluarga saya dan membantu merawat ketiga anak saya yang kini telah beranjak dewasa. Shirley adalah satu-satunya nenek yang anak-anak saya kenal dan saat mereka dewasa, kami semua tertawa ketika membicarakan catatan harian. Post-it® Note adalah cara unik Shirley yang lucu dan pemalu untuk tetap dekat dengan kami. Sejak beberapa tahun lalu, kami diam-diam menyimpan catatan ini dengan maksud membuat buku tanda cinta untuknya.
Sungguh mengherankan, saya merasa kesulitan memilih catatan favorit saya. Saya menyukai semuanya, dan catatan tersebut benar-benar membangkitkan kenangan indah saya. Catatan sederhana bertuliskan Loteng yang Hangat yang mengawali koleksi kami adalah contoh acak catatan khas yang mewarnai kehidupan sehari-hari kami. Hal ini membuat kami tertawa dan mengingat Shirley dengan penuh cinta.
Catatan favorit yang kedua adalah usaha kocaknya dalam menggunakan bahasa gaul remaja pada pesan ulang tahun anak laki-laki saya, Douglas. Setelah membaca sebuah artikel AARP mengenai cara berkomunikasi dengan cucu Anda, Shirley menuliskan pesan indah ini:
Bahkan hal sederhana seperti daftar hadiah Natal pun penuh dengan pesona khas Shirley:
Tahun ini ibu saya menutup usia dan sayangnya, kami belum menyelesaikan bukunya. Sebagai bentuk penghormatan pada acara peringatan yang berlangsung di pub Irlandia favorit kami, PJ Finnegans di Westwood, NJ, kami memberikan salinan purwarupa buku, sebuah Post-it® Note, dan pena untuk menuliskan kenangan favorit mereka. Setelah membaca perjalanan hidupnya, para pengunjung meninggalkan banyak penghormatan penuh kasih, yang lucu sekaligus serius, pada Post-it® Note. Hal ini seolah menjadi jendela menuju dunia Shirley bagi orang-orang yang tidak mengenalnya, dan ini adalah kreasi emosional bagi saya. Suatu saat nanti, saya akan merampungkan buku yang kami bagikan hari itu dan telah menginspirasi begitu banyak cinta. Buku itu akan menjadi warisan kebanggaan keluarga saya.