1. Post-it
  2. Ideas
  3. Democratizing Creativity
Democratizing Creativity

 

Membebaskan Kreativitas


  • Wajah baru kerja sama

    Post-it® Brand menawarkan sejumlah alat bantu untuk memaksimalkan pengalaman kolaboratif di antara rekan kerja Anda. Namun demikian, kami mengetahui bahwa kerja sama tidak hanya terbatas pada alat bantu — serta tidak dibatasi oleh beragam teknik yang tersedia. Itulah alasan kami bekerja sama dengan Jeff Gothelf — seorang pembicara dan pemimpin pemikiran mengenai masa depan pengalaman pengguna serta desain — untuk menawarkan pendekatannya mengenai kerja sama serta manfaat yang diperoleh dari berbagi dan & bekerja bersama.


  • Dalam model pengelolaan perusahaan Era Industri, kreativitas hanya dikhususkan bagi para pejabat eksekutif. Hanya pemimpin dan manajer yang diperbolehkan untuk menentukan apa yang akan dibangun perusahaan serta cara penerapannya. Keputusan tersebut kemudian diturunkan ke tim pelaksana yang melaksanakannya sesuai perintah.

    Dalam ranah yang dikenali dengan kendala yang timbul terus-menerus, kekuatan pasar, dan perilaku konsumen, hal ini merupakan cara kerja yang produktif dan efisien.
    Dalam perangkat lunak, terlalu banyak hal yang tidak diketahui. Kita tidak dapat membayangkan kompleksitas sebenarnya dari sebuah proyek sampai benar-benar memulainya. Kami tidak tahu cara pelanggan menggunakan produk kami. Bahkan, kami tidak tahu APAKAH produk kami akan benar-benar dipakai. Mendiktekan solusi dari para eksekutif ke tim pelaksana biasanya tidak akan membawa pada kesuksesan.
    Alih-alih seperti itu, perusahaan Anda harus mendorong pembebasan kreativitas. Manfaatkan kekayaan talenta yang tersedia dalam organisasi Anda — bukan hanya “tim kreatif” — dan tugaskan mereka untuk mencari solusi permasalahan bisnis Anda. Bangun tim lintas fungsi yang berbeda dan pastikan kebebasan berkreasi tersebut menyebar rata – tidak hanya kepada para desainer. Biarkan mereka mencoba menerapkan solusi. Dorong agar mereka terbuka untuk menyumbangkan saran dan menyampaikannya. Biarkan mereka gagal dengan cepat dan belajar dari hal tersebut. Ajari mereka bahwa gagasan hanya berharga jika disetujui dan diterapkan dengan baik. Kenalkan kegiatan yang dapat membuat mereka menyumbangkan gagasan mengenai cara menangani alur kerja yang berantakan ataupun memuaskan kebutuhan pelanggan. Hasil yang dikembangkan tim mandiri ini akan jauh lebih sukses dan inovatif dibandingkan apa pun yang mungkin Anda diktekan kepada mereka.

  • Berikut 3 cara memulainya:

    1. Miliki “studio desain”— Diadaptasi dari papan desain yang populer dipakai di sekolah arsitektur, “studio desain” ini tidak jauh beda dengan banyak teknik sumbang gagasan lainnya dengan satu pengecualian — alih-alih mengutarakannya secara lisan, peserta menggambarkan gagasannya. Terdapat banyak penjelasan di internet mengenai cara memfasilitasi studio desain tersebut. Hal yang perlu diingat adalah, dengan membuka cara baru bagi rekan kerja untuk berkontribusi, Anda membuka kreativitas yang lebih luas secara langsung.
    2. Sediakan ulasan desain untuk keseluruhan tim — Sering kali, yang mengetahui ulasan desain hanya para pencipta karya dan eksekutif. Alih-alih demikian, paparkan proses mengulas desain kepada keseluruhan tim. Teknik sederhana ini secara tersirat meminta setiap orang untuk memberikan masukan — termasuk mereka yang belum pernah diminta sebelumnya. Hal ini memberdayakan mereka yang memiliki pendapat mengenai pekerjaan tersebut. Selain itu, mereka dapat menambahkan “kreativitas” mereka sendiri ke dalamnya, memastikan — saat pekerjaan dimulai — pekerjaan tersebut mengambil langkah realistis untuk terus maju.
    3. Gunakan retrospektif — Retrospektif adalah teknik yang berasal dari dunia Agile Engineering. Teknik ini berupa pertemuan terjadwal rutin untuk membahas keberhasilan perulangan terakhir. Tim membahas hal-hal yang akan tetap mereka kerjakan, yang memerlukan perbaikan, dan yang akan mereka hentikan. Pada awalnya, kegiatan seperti ini akan terasa canggung karena dapat berakibat menyalahkan orang lain atau mereka akan terasa seperti kelompok penerima terapi. Begitu tim sudah merasa nyaman, retrospektif bertindak memunculkan gagasan baru nan kreatif dari keseluruhan tim mengenai cara memperbaiki produk sekaligus prosesnya.

  • Jeff Gothelf

    Jeff Gothelf adalah ahli pemikiran Lean UX yang menyiarkan khotbah mengenai kerja sama tim yang hebat, inovasi produk, serta pengambilan keputusan berdasarkan bukti yang ada. Bersama Josh Seiden, dirinya juga mengarang “Lean UX: Applying Lean Principles to Improve User Experience” dan “Sense and Respond” (sensingbook.com) yang akan segera dirilis


TAGS
    kolaborasi design user_experience super_sticky_notes