Alasan pentingnya bermain

Wajah baru kerja sama

Post-it® Brand menawarkan beragam alat bantu untuk menghadirkan pengalaman kolaboratif terbaik bersama rekan kerja Anda. Namun demikian, kami mengetahui bahwa kerja sama tidak hanya terbatas pada alat bantu — serta tidak dibatasi oleh beragam teknik yang tersedia. Kami bermitra dengan The Motley Fool — pemimpin terdepan dalam bidang pengalaman kolaboratif nan inovatif — untuk menawarkan sudut pandang baru mengenai kerja sama dan manfaatnya, serta memahami pendekatan uniknya guna menciptakan pengalaman bekerja sama yang lebih baik.

Berdasarkan jajak pendapat Gallup terbaru, pada 2014, tercatat hanya 31% pekerja di Amerika yang merasa terlibat dengan pekerjaan mereka — yang artinya mereka tidak merasa antusias dan tertarik dengan tugas harian mereka*. Pada akhirnya, hal ini ditafsirkan sebagai defisit utama dalam produktivitas pekerja, retensi karyawan, dan kelemahan keuangan lainnya — baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Akan tetapi, perusahaan layanan keuangan The Motley Fool telah membuktikan hal sebaliknya dan berhasil mendongkrak tingkat keterlibatan karyawan sebesar 79%.

Bagaimana pengaruh perusahaan terhadap jumlah fantastis ini? Penekanan pada aktivitas “bermain” dan kemampuannya untuk memupuk kerja sama serta kegembiraan bagi 350 orang staf perusahaan ini.

“Kami menjadikannya poin utama demi menghindari siklus pekan kerja yang membosankan, seperti para karyawan yang membenci hari Senin dan bersorak menyambut datangnya hari Jumat,” ungkap Todd Etter, Chief Collaboration Officer di The Motley Fool. “pemikiran semacam ini memengaruhi energi, keterlibatan, dan pada akhirnya, memengaruhi produktivitas serta inovasi. Alih-alih, kami lebih memilih untuk memperkenalkan aktivitas bermain dan permainan yang menyegarkan pikiran sekaligus menantang daripada terjabak dalam siklus yang menjemukan.”

Salah satu kreasi istimewa Etter adalah Foolympics — acara tahunan yang membagi perusahaan menjadi sejumlah tim kecil yang mewakili “negara.” Melalui kegiatan yang berlangsung selama dua minggu ini, tim akan berkompetisi melawan satu sama lain untuk melewati 5-10 tantangan yang meliputi aktivitas fisik hingga hal kecil dan lain sebagainya. Walaupun demikian, menurut Etter, manfaat yang dipetik dari acara ini begitu membekas di benak karyawan.

“Banyak staf yang mengatakan bahwa mereka bertemu dengan lebih banyak orang dalam dua pekan Foolympics daripada yang mereka temui di sepanjang tahun sebelumnya,” ujar Etter. “Dan hasilnya, mereka pun mengetahui talenta karyawan lainnya. Paparan keterampilan dan gagasan baru ini sangatlah penting bagi perusahaan kami — terutama dengan adanya sejumlah pekerjaan berbasis proyek yang kami kerjakan.”

“Kini, jika salah seorang staf memiliki pertanyaan di luar bidang keahlian khususnya, ia mungkin dapat memikirkan sosok yang dijumpai saat Foolympics dan memanfaatkan pengetahuan orang tersebut. Alih-alih merasa frustrasi karena tidak mengetahui tujuan yang tepat untuk menjawab pertanyaan di luar bidang keahliannya, hal ini membantu semua karyawan tetap terlibat sekaligus merasa tertarik.

“Selain itu, lonjakan energi di seluruh perusahaan usai acara begitu jelas terlihat.”

“Ketika karyawan melakukan hal ‘baru’ — baik secara khusus untuk bekerja maupun bermain — mereka cenderung lebih tertarik dan terbuka dengan cara berpikir yang baru. Hal ini berbuah pada pendekatan mutakhir dalam menyelesaikan masalah.

Pendekatan ini pun telah diterapkan dalam berbagai aktivitas di luar Foolympics. Sebagai Chief Intelligence Officer di The Motley Fool, Mark Brooks memiliki ketertarikan pribadi dalam mempelajari cara tim bekerja dan hal yang mereka lakukan demi mencapai target.

“Bertemu dengan tim-tim baru seolah menjadi panggilan yang tidak diinginkan,” kata Brooks. “Tiada orang yang menyukainya dan hal ini cenderung membangkitkan pertahanan alami mereka. Sehingga, saat sebuah tim hendak berjumpa dengan tim lainnya, Todd [Etter] akan menciptakan permainan khusus agar mereka dapat berinteraksi dan mengenal satu sama lain. Ketika mereka mulai tertawa bersama dan mempelajari tentang kemampuan tertentu yang dikuasai tim maupun individu, tembok penghalang dalam percakapan akan hilang. Mereka pun dapat dengan mudah memahami cara bekerja sama, baik dalam persoalan besar maupun kecil.

Untuk menggambarkan poin ini lebih lanjut, salah satu permainan paling sukses yang pernah diciptakan oleh perusahaan adalah permainan nama. Dalam permainan ini, setiap foto karyawan diunggah pada sebuah situs web. Kemudian, para pemain harus menebak nama depan orang tersebut dengan memilih pilihan ganda. Akan terdapat hadiah bagi siapa saja yang paling cepat menyelesaikan tantangan ini. Namun, perusahaan juga akan mengadakan perayaan saat semua orang berhasil merampungkan tantangan.

“Permainan nama ini memiliki tujuan bisnis yang jelas,” terang Etter. “Penelitian dan akal sehat menunjukkan bahwa saat Anda mampu menyebutkan nama seseorang, Anda akan segera merasa lebih nyaman dengan orang-orang yang hanya Anda kenal secara terbatas. Anda sedikit lebih memercayai dan bersedia mendengarkan mereka dibandingkan dengan mendatangi mereka terlebih dahulu. Terkadang, muncul rasa canggung saat bertukar nama dan berharap Anda mengingat nama mereka 5 detik kemudian.”

“Permainan ini dapat mengurangi kecanggungan sekaligus memberikan nilai tambah. Selain itu, permainan ini sangat mudah untuk diukur. Hal ini cukup menjadikan pengoperasian kami lebih efisien.”

Selain itu, The Motley Fool mengundang pelanggannya untuk bermain bersama mereka — dan secara khusus membantu meningkatkan produk mereka. Selama acara anggota yang menitikberatkan pada komunitas pelanggan ini, permainan kolaboratif kerap dihadirkan guna mengajak para anggota untuk seolah menjadi “Gila” dan mengembangkan gagasan yang lebih baik untuk perusahaan.

Aktivitas bermain juga menjadi perhatian utama di luar jam kerja. Mulai kelompok kecil hingga tim olahraga, berbagai karyawan di The Motley Fool secara berkala mengejar semangat mereka bersama-sama sekaligus memunculkan gagasan yang lebih hebat. Amber Knutson, seorang pengembang perusahaan yang melakukan sesi permainan papan mingguan, menyadari manfaat langsung aktivitas bermain.
“Saat bermain bersama, Anda membangun kepercayaan dan rasa hormat yang pada akhirnya diwujudkan dalam lingkungan kerja,” terang Knutson. “Anda mengetahui cara berbicara, berkomunikasi, atau menghabiskan waktu bersama orang tersebut. Ditambah lagi, aktivitas ini mendongkrak lebih banyak energi dalam tim, yang berdampak pada lahirnya gagasan yang lebih besar dan lebih baik. Membangun kepercayaan hanya dari pekerjaan bukanlah persoalan mudah. Namun, saat Anda memiliki hubungan yang telah terbangun, pekerjaan akan mengalir dengan mudah.”

* http://www.gallup.com/poll/181289/majority-employees-not-engaged-despite-gains-2014.aspx

The Motley Fool adalah perusahaan layanan keuangan multimedia yang menghadirkan solusi keuangan bagi investor melalui berbagai saham, investasi, dan produk keuangan pribadi. Selain itu, mereka disebut-sebut sebagai salah satu tempat kerja terbaik di A.S. dengan lingkungan kolaboratif yang menyatukan segala jenis keahlian dalam satu tempat.